SEJARAH DESA LENCOH
Pada Jaman dulu suatu keluarga
yang terdiri dua orang kakak beradik yaitu Mbah Kyai Irogati dan Sangkep
setelah hidup bersama adiknya, lama kelamaan Mbah Kyai Irogati berumah tangga
istri hidup bertiga dengan kakaknya Mbah Sangkep yang bertempat tinggal
disebelah Timur dan sebelah Barat jurang. Tahun bertambah tahun orang bertiga
itu memimpin tetangganya yang penduduknya masih jarang untuk membuat jalan
kecil yang terletak dibawah tempat tinggalnya untuk menghubungakan dukuh yang
satu kedukuh yang lain atau untuk berpergian kepasar. Tetangga disekitar itu
melihat orang bertiga merasa iri karena kehormatannya yang tidak terdengar
permasalahan.
Pada suatu hari keluarga Mbah
Kyai Irogati mendapat cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa bahwa Mbah Kyai Irogati
meningaal dunia, keluarga itu tinggal dua orang putri istri dari almarhum Mbah
Kyai Irogati dan kakak Mbah Kyai Irogati yaitu Mbah Sangkep. Setelah Mbah Kyai
Irogati meninggal dalam keluarga itu
terlihat permasalahan antara istri almarhum Mbah Kyai Irogati dan kakak Mbah
Kyai Irogati, karena hanya tinggal dua orang putri yang tidak ada yang
bertanggung jawab. Hari bertambah hari keluarga itu tidak ada kecocokan
pendapat ,karena tidak ada kecocokan pendapat istri almarhum dari Mbah Kyai
Irogati menyebut bahawa selencoh karena tidak ada kecocokan pendapatan.
Akhirnya dukuh itu diberi nama Lencoh.
Pada jaman kerajaan Surakarta
Hadiningrat bahwa terbentuklah Kademangan, pada awalnya diwilayah Samiran
membentuk kedamangan yang berada di dukuh Samiran. Itu terdiri sepuluh dukuh
dan disebelah barat Kademangan Samiran ada beberapa dukuh yang terdiri dari
Lencoh, Plalangan , Temusari , Cengkol Duwur, Cengkol Ngisor, Kedung,
Tritis,Gritingan, Kajor Wates dan beberapa dukuh itu berunding untuk membuat suatu
kademangan untuk menjadikan kesepakatan antara dukuh satu dengan yang lain yang
dijadikan kademangan adalah dukuh Lencoh karena dukuh itu dianggap dukuh yang
paling tua terletak dipinggir jalan tembus dan tengah tengah dukuh yang satu
dengan dukuh yang lain. Pada saat terbentuknya suatu kademangan diwilayah
sekitar dukuh Lencoh belum ada yang mampu untuk menjadi Demang karena
pengetahuan yang masih kurang akhirnya demang Lencoh dicarikan dari Kademangan
Samiran yang bernama Demang Tirto Adik dari Demang Samiran.
Pada jaman kerajaan akhirnya
diwilayah Surakarta Hadiningrat dikuasai oleh Belanda dan Kasunanan surakarta
mengikuti perintahah Belanda .Pada saat
itulah Demang Tirto Adik meninggal dunia akhirnya digantikan oleh putra asli
wilayah lencoh yang berada didukuh Kajor .Pada saat penjajahan Belanda yang
bernama Demang Somejo untuk memimpin Kademangan Loncoh. Pada saat demang Somejo
tidak mampu untuk memimpin Lencoh akhirnya digantikan oleh Demang Citro Sukarto
yang berada didukuh Temasuri sampai akhir penjajahan Belanda.
Pada saat Indonesia Merdeka
Kademangan diubah menjadi Desa yang dipimpin oleh Kepala Desa dan demang Citro
Sukarto diangkat menjadi Kepala Desa Lencoh sampai masa bukti sepuluh tahun.
Sejarah ini dari Bapak Kawit
Pensiunan Guru SD Lahir tahun 1929 dukuh Lencoh . Desa Lencoh Kecamatan Selo
Kabupaten BoyolaliSEJARAH DESA LENCOH
Pada Jaman dulu suatu keluarga
yang terdiri dua orang kakak beradik yaitu Mbah Kyai Irogati dan Sangkep
setelah hidup bersama adiknya, lama kelamaan Mbah Kyai Irogati berumah tangga
istri hidup bertiga dengan kakaknya Mbah Sangkep yang bertempat tinggal
disebelah Timur dan sebelah Barat jurang. Tahun bertambah tahun orang bertiga
itu memimpin tetangganya yang penduduknya masih jarang untuk membuat jalan
kecil yang terletak dibawah tempat tinggalnya untuk menghubungakan dukuh yang
satu kedukuh yang lain atau untuk berpergian kepasar. Tetangga disekitar itu
melihat orang bertiga merasa iri karena kehormatannya yang tidak terdengar
permasalahan.
Pada suatu hari keluarga Mbah
Kyai Irogati mendapat cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa bahwa Mbah Kyai Irogati
meningaal dunia, keluarga itu tinggal dua orang putri istri dari almarhum Mbah
Kyai Irogati dan kakak Mbah Kyai Irogati yaitu Mbah Sangkep. Setelah Mbah Kyai
Irogati meninggal dalam keluarga itu
terlihat permasalahan antara istri almarhum Mbah Kyai Irogati dan kakak Mbah
Kyai Irogati, karena hanya tinggal dua orang putri yang tidak ada yang
bertanggung jawab. Hari bertambah hari keluarga itu tidak ada kecocokan
pendapat ,karena tidak ada kecocokan pendapat istri almarhum dari Mbah Kyai
Irogati menyebut bahawa selencoh karena tidak ada kecocokan pendapatan.
Akhirnya dukuh itu diberi nama Lencoh.
Pada jaman kerajaan Surakarta
Hadiningrat bahwa terbentuklah Kademangan, pada awalnya diwilayah Samiran
membentuk kedamangan yang berada di dukuh Samiran. Itu terdiri sepuluh dukuh
dan disebelah barat Kademangan Samiran ada beberapa dukuh yang terdiri dari
Lencoh, Plalangan , Temusari , Cengkol Duwur, Cengkol Ngisor, Kedung,
Tritis,Gritingan, Kajor Wates dan beberapa dukuh itu berunding untuk membuat suatu
kademangan untuk menjadikan kesepakatan antara dukuh satu dengan yang lain yang
dijadikan kademangan adalah dukuh Lencoh karena dukuh itu dianggap dukuh yang
paling tua terletak dipinggir jalan tembus dan tengah tengah dukuh yang satu
dengan dukuh yang lain. Pada saat terbentuknya suatu kademangan diwilayah
sekitar dukuh Lencoh belum ada yang mampu untuk menjadi Demang karena
pengetahuan yang masih kurang akhirnya demang Lencoh dicarikan dari Kademangan
Samiran yang bernama Demang Tirto Adik dari Demang Samiran.
Pada jaman kerajaan akhirnya
diwilayah Surakarta Hadiningrat dikuasai oleh Belanda dan Kasunanan surakarta
mengikuti perintahah Belanda .Pada saat
itulah Demang Tirto Adik meninggal dunia akhirnya digantikan oleh putra asli
wilayah lencoh yang berada didukuh Kajor .Pada saat penjajahan Belanda yang
bernama Demang Somejo untuk memimpin Kademangan Loncoh. Pada saat demang Somejo
tidak mampu untuk memimpin Lencoh akhirnya digantikan oleh Demang Citro Sukarto
yang berada didukuh Temasuri sampai akhir penjajahan Belanda.
Pada saat Indonesia Merdeka
Kademangan diubah menjadi Desa yang dipimpin oleh Kepala Desa dan demang Citro
Sukarto diangkat menjadi Kepala Desa Lencoh sampai masa bukti sepuluh tahun.
Sejarah ini dari Bapak Kawit
Pensiunan Guru SD Lahir tahun 1929 dukuh Lencoh . Desa Lencoh Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali